top of page

#Day 2: Corner to Corner

Good morning Klang, empuknya kasur Premier Hotel ternyata mampu menyerap seluruh keletihan saya semalam. Jam di handphone saya menunjukkan angka 05.30, saya tidak tau ini jam menunjukkan angka 05.30 mana, Indonesia kah atau Malaysia, atau mungkin Amerika Serikat. Terkadang auto setting jam di handphone saya jauh lebih pintar dan cerdas daripada si empunya handphone. Namun angka jam bukan sebuah persoalan, saya bergegas mandi dan sarapan, karena jam 08.00 saya bersama tim akan check out dari hotel.

Agenda hari ini cukup padat dan mengundang sejuta rasa penasaran saya untuk segera tiba di tempat tujuan. Trip yang sudah terschedul rapi membuat saya semakin “gelisah” tak menentu dengan tempat-tempat yang akan saya kunjungi nantinya. Baiknya memang saya harus bersabar dan menikmati satu persatu tempat-tempat yang akan dikunjungi, saya tidak perlu risau, karena pastinya perjalanan ini memang “Fantastic”.

1. Berpetualang di Klang Heritage


Klang Railway Station
Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Klang Railway Station, merupakan stasiun kereta api yang berdiri sejak tahun 1890. Stasiun ini merupakan salah satu sarana transportasi masyarakat di Klang. Bangunan yang sudah berdiri seabad lebih tersebut masih tampak “sehat wal afiat” karena perawatan yang baik. Stasiun tertata dengan baik, dan bersih, antriannya pun tertib.






Istana Raja Abdullah

Merupakan Istana peninggalan Raja Abdullah, sayang nya karena ditutup kami tidak bisa masuk.





















Kuil Sri Nagara Thendayuthapani

Kuil ummat hindu yang setiap harinya jemaat sembahyang disini, kuil terus ramai didatangi pria wanita untuk sembahyang.


Bangunan Sultan Alam Shah

Bangunan peninggalan Sultan Alam Shah yang masih tegak berdiri kokoh tak lekang dimakan usia. Kami juga tidak sempat memasukinya karena keterbatasan waktu.​


Kuan Yin Temple

Kuil ini dulunya hanya kuil kecil, kemudian di rehab menjadi lebih luas. Salah satu pengunjung mengatakan bahwa kuil ini didesain oleh salah seorang arsitektur yang didatangkan langsung dari China.












Gereja Lady Of Louders
Gereja ini merupakan gereja tua warisan sejarah masa lalu. Arsitektur bangunan memunculkan kesan artistic dari banguan senja tersebut. Karena keterbatasan waktu kami hanya mengamati dari kejauhan saja









 


Meusum Galeri Diraja Sultan Abdul Azis

​Galeri yang menyimpan berbagai macam barang-barang Sultan Abdul Azis. Pakaian, kendaraan, aksesoris, photo, lukisan dan lain-lain sebagainya.

















 

2. Little India, sensasi Bollywood
Jalan-jalan di little India, jiwa seakan-akan sedang berada di Negri Syahrukhan. Sesuai dengan namanya, tempat ini di huni oleh masyarakat Malaysia turunan India Tamil yang kesehariannya berdagang disini. Kedai-kedai yang berjejeran menjual segala macam kebutuhan seperti pakaian, alat-alat seni, olah raga, makanan, buah-buahan, sayuran, dan lain sebagainya. Saya mencoba menyapa salah seorang nenek yang sedang duduk menjaga dagangannya nya, namun ia kebingungan dengan bahasa saya dan akhirnya kami hanya berfoto saja. Bertemu dengan orang-orang di Litel India ibarat bertemu dengan orang-orang yang belakangakan sering saya tonton di Layar Bolywood.



Hal-hal tak terduga terjadi di Little India, mendapat jamuan makanan dari salah satu restora khas india, mendapatkan kain Sari gratis, dan hiasan tangan.

3. Memacu Andrenaline di Sunway Lagoon
Kenyang menyantap masakan khas India, selesai “Narsis Gile” di Little India, kini saya bersama tim berangkat ke Sunway Lagoon. Sunway Lagoon merupakan wahana permainan terbaik di Asia (Asia’s Best Attraction). Terdapat berbagai macam wahana permaianan seperti Wild Park, Water Park, Ekstreme Park, dan Scream Park. Sungguh malang nasib anak muda seperti saya disaat berkunjung kesini tidak dicoba satu persatu arena permainan yang ada.

4. Bermalam di Arena Star Luxury Hotel
Puas bermain di Sunway Lagoon, kami kembali ke penginapan. Malam ini kami “transit” dan istirahat untuk melepas penat di Arena Star Luxury Hotel. Salah satu hotel bintang 4 yang letak nya di pusat kota Kuala Lumpur. Hotel yang berhadapan langsung dengan Museum Telkom ini cukup menawarkan kenyamanan bagi pengunjung yang super lelah seperti saya ini. Dilengkapi dengan sweet room yang mewah, restaurant yang nyaman, dapur yang super bersih, hotel ini terkesan cukup ekslusive. Memiliki manajemen yang ramah menjadi nilai plus hotel ini sehingga menambah kenyamanan anda saat berkunjung dan bermalam disini.

6. Night Trip
Setelah makan malam, kami mengatur perjalanan selanjutnya. Perjalanan siang hari seakan belum memenuhi hasrat “birahi” kami untuk menjamah setiap sisi dan sudut kota indah ini. Berjalan kaki menjadi pilihan untuk menyusuri jalanan kota Kuala Lumpur. Ada dua tempat yang mesti dikunjungi malam ini. Kata sebagian orang, belum ke Malaysia kalau belum berjalan-jalan di tempat ini.

Twin Tower
Megahnya menara kembar di malam hari menjadi daya tarik tersendiri bagi saya yang hobi menjepret tombol shooter kamera. Sinar lampu yang menyoroti menara kembar tersebut membuat sang menara kian percaya diri untuk tampil dimuka umum. Suasana di sekitar menara malam ini cukup ramai, lampu blitz tiada henti menyala, mengabadikan diri dalam gambar digital untuk menunjukkan bukti “Hey, aku sudah pernah ke Malaysia”.

Perjalanan hari kedua selesai, pukul 01.00 malam saya dan teman-teman kembali ke Hotel. Sesampai di kamar, letih pun hinggap tak karuan. Jika saja sendi ini bisa memohon pada saya, ia akan memohon untuk dilepas sejenak saja dan di rendam di Bath tub. Apa daya, ternyata dalam hitungan menit letih pergi dan menguap oleh seduhan secangkir green tea hangat ala Arena Star.

Petailing Street
Petailing street dikenal sebagai tempat yang menjual beraneka ragam jenis barang dagangan dengan harga miring. Umumnya para pedagang menjual barang dagang berlapak alias kaki lima. Meskipun banyak ruko, namun ke unikan petailing street karena lapak kaki lima nya. Ada berbagai jenis barang yang dijual disana, tas, dompet, sepatu, pakaian jadi, aksesoris, gantungan kunci, hingga souvenir khas lainnya. Disamping itu, petailing juga terkenal dengan kuliner nya yang maknyus.

More about Arena Star: http://www.arenaastar.com.my/

Click Photo For Zoom

Click Photo For Zoom

Click Photo For Zoom

5. Kejutan tak terduga dari team AstuteXperience


Sejenak menghela nafas, “angin surga” kembali berhembus kearah kami blogger paling beruntung sedunia. Kami kedatangan tim AstuteXperience yang memberi kami member card AstuteXperience. Ya, kartu serbaguna yang berfungsi untuk memudahkan sipemilik kartu untuk “wara-wiri” menikmati fasilitas selama di pelancongan. Member card tersebut mampu memberikan service terbaik bagi si empunya pada 25.000 hotel bertaraf Internasional.


Dengan card ini pula kami bisa mendapatakan berbagai macam diskon dari 50%-60%. Selain mendapat member card yang sudah bernama si empunya “MUHAMMAD ASY SYAUQIE”, saya juga memperoleh beragam voucer menarik lainnya yang membuat saya geleng-geleng kepala. Lihat saja destinasi yang tertera di Voucer (Flaminggo Hotel, Bubble Bar, Soul out Restaurant, Grand Borneo Hotel, Tower Regency Hotel & Apartement, Radius International Hotel, Mutiara Burau Bay dan lain sebagainya.)“Ini seru!” senyum saya kegirangan.



AstuteXperience juga merupakan salah satu sponsor utama untuk acara MSS 2013, berkat bantuan manajemen AstuteXperience kami dapat menikmati "kemewahan" Arena Satar Luxury Hotel dan "keanggunan" Vivatel Hotel (kedua hotel tersebut merupakan mitra dari AstuteXperience).

 

Terimakasih Miss Gomathi, sebagai Managing Director AstuteXperience. Tak lupa pula teerimakasih saya untuk segenap manajemen AstuteXperience, saya tidak sabar untuk "surfing" di dunia pelancongan menggunakan AstuteXperience member card.



Thank You AstuteXperience.... :)

More about AstueXperience: http://astutexperience.com/

(Voucernya bikin ngiler...)

(My AstuteXperience member card...)

bottom of page