top of page

#Day 5: Sayonara

“Sebagai pemuda Indonesia, sebagai pemuda Aceh, saya ingin menyampaikan bahwa banyak hal yang bisa kita pelajari dari Negeri tetangga (Selangor-Malaysia). Bagaimana mereka mampu mengkonsepkan pariwisata yang tertata sedemikian rupa, tersetting dan termanage dengan baik sehingga sektor pariwisata merupakan sektor kedua terbesar penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pariwisata yang terkelola rapi akan mendenyutkan perekonomian, masyarakatpun akan makmur sejahtera”.

Dan kini saya berada di penghujung kegiatan MSS 2013. 5 hari sudah melewati kebersamaan ini, bersama teman-teman blogger sejati saya menapaki setiap sudut keindahan Negeri Selangor, yang barang tentu tidak pernah saya bayangkan bisa se”gile” ini. Berat untuk berpisah, berat untuk kembali ke alam nyata, ingin rasanya berlama-lama di tanah Zero Inflations ini. Apa daya, Miss Chai sebagai EO MSS 2013 jauh hari sebelum saya berangkat ke MSS 2013 sudah terlebih dahulu mebooking tiket kepulangan saya, padahal dari hati yang terdalam saya sangat berharap acara ini berakhir 2 atau 3 bulan kemudian.

1. “Jamuan Terakhir”
Menilik kisah MSS 2013 sejak hari pertama, maka tak heran jika berat badan saya naik 10 kiloan. Bagaimana tidak, perjalanan kami senantiasa dihiasi dengan makanan dan minuman yang super lezat. Mubazir rasanya jika saya tidak menjamahnya satu per satu, di tambah setiap kali makan kami memiliki banyak step. Step pertama cuci mulut, step kedua menu utama, step ketiga cuci mulut, dan yang terakhir juga cuci mulut hingga seterusnya sampai-sampai semua piring tak perlu dicuci si empunya restoran.


Restoran di Vivatel menjadi tempat “jamuan terkhir” kami selama mengikuti kegiatan MSS 2013. Pagi ini Vivatel menyediakan beragam menu yang sangat lezat dipandang mata, cukup nikmat jika bertengger di lidah. Piring dan sendok sudah di tangan, bak polisi yang sedang merazia kelengkapan bermotor saya mengelilingi satu persatu menu-menu yang tergeletak pasrah tak berdaya di atas meja. Semua item makanan saya giliri, jika ada yang terlewati maka saya akan kembali untuk menyicipinya. Thank You Vivatel, hidangannya lezat mantap.

2. Kenanga Wholesale Center (KWC)
Setelah berpamitan dengan manajemen Vivatel, bersama rombongan saya berangkat ke KWC. KWC merupakan salah satu tempat yang layak dikunjungi bagi anda yang hobi  shopping riya. KWC menjual pernak-pernik dan berbagai macam jenis pakaian jadi pria maupun wanita dengan harga terkecil RM10. Beberapa display pakaian yang saya amati, KWC menjual pakaian yang terbilang modis. Namun karena ringgit di dompet saya kecil-kecil saya hanya sekedar celingang-celingung saja tanpa membeli apa-apa. Tidak perlu lah ya saya jelaskan kenapa ringgit saya kecil-kecil, anda tau jawabannya.

3. Old Town White Coffee
Bagi anda penyuka kopi, dilantai dasar KWC terdapat sebuah café yang menyajikan kopi hangat maupun dingin. Old Town White Coffee nama tempat nya. Lelah berbelanja, OTWC  bisa menjadi tempat yang cocok untuk meluruskan otot-otot yang letih naik turun mall. Karena dehidrasi, saya pun mampir di OTWC dan memesan sebuah minuman Juice shake (perut saya kembung, tidak pesan kopi) untuk mendinginkan kerongkongan saya yang panasnya bagai di padang pasir. Setelah meneguk beberapa teguk, kerongkongan sejuk seketika.

4. Kopi “O”
Setelah keliling ke beberapa lantai KCW, saya dan teman-teman mampir di Kopi “O”. Meskipun sama-sama café yang menyediakan kopi, Café ini berbeda dengan OTWC yang kami singgah sebelumnya. Kopi “O” memiliki konsep desain yang bernuasa Retro alias Classic. Aksen nya dapat kita lihat dari mebel dan berbagai macam jenis benda-benda “uzur” yang bergelantungan di langit-langit dan dinding café. Sangking kalsiknya, saya jadi terbayang masa-masa Orde Lama atau Era 50-an dulu. Begitulah kira-kira yang diharapkan oleh konseptor café ini supaya pengunjung dapat berhalusinasi seperti saya saat ini.

Zoom Click Photo

Zoom Click Photo

Zoom Click Photo

Zoom Click Photo

5. Take Off  to “Alam Nyata”

Selesai sudah semua agenda tibalah saatnya untuk sayonara, 5 hari begitu singkat rasa-rasanya. My Selangor Story benar-benar menyisakan banyak cerita, berjuta kisah, beragam hal dan pengalaman yang sulit untuk terlupakan. Dalam hati saya berkata “Saya sangat bersedia jika suatu saat bisa kembali menjadi peserta MSS 2014, 2015, 2016 dan seterusnya”. Ringan kaki saya untuk bergerak jika kembali di undang ke Negeri Selangor ini. Hehehe…

Jam menunjukkan angka 10.00 pagi, semua peserta sudah di Bus dan siap-siap berangkat ke Bandara untuk kembali ke “Alam Nyata”. Dalam perjalanan KWC-Bandara saya sempat menulis sebait puisi, namun saya malu untuk mempublishnya disini, biarkan saya dan torehan pena saya saja yang tau. Namun ada sepatah kata yang ingin saya katakan, “SELANGOR IS BEATIFULL PLACE, FANTASTIC DESTINATION”. Di lain waktu, di lain kesempatan, saya akan kembali Negeri ini. Sayonara MSS 2013.

Muhammad Asy Syauqie | Blogger | Peserta MSS 2013

bottom of page